Rabu, 07 September 2011

Bahan Bakar Berkualitas Tinggi Dari Kulit Kacang

Anda suka makan kacang? Mulai sekarang jangan buang kulitnya ya? Soalnya seorang pemuda dari Desa Sidomulyo, Bantul bernama Edi Gunarto bisa menyulap kulit kacang jadi bahan bakar pengganti BBM. Bagaimana ceritanya?

Berawal dari krisis saat melambungnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi beberapa waktu lalu, Edi bersama sejumlah warga Bantul berusaha memutar otak dan bertukar pikiran untuk mencari alternatif pengganti BBM yang harganya kiat mencekik itu. Sekilas terlintas di benak Edi akan halnya kulit kacang, siapa tahu kulit kacang bisa menyelesaikan masalah mereka. 

Percobaan demi percobaan pun mulai dilakukan. Setelah bereksperimen dilakukan berulang-ulang kali, akhirnya Edi dan krunya menemukan cara yang tepat dalam mengolah kulit kacang tersebut. Begini caranya, pada tahap awal, kulit kacang dibakar dengan menggunakan tungku khusus yang terbuat dari drum bekas. Lama pembakaran sekitar tiga jam. Setelah kulit kacang berubah warna jadi hitam pekat, lalu kulit kacang masuk ke proses penggilingan hingga menjadi halus.

Nah, kulit kacang yang sudah menjadi serbuk hitam tadi lalu dicampurkan dengan larutan tepung kanji yang telah dipanaskan dan diaduk hingga rata. Setelah cairan ini diangin-anginkan dalam alat pemutar hingga sedikit kering, campuran tadi kemudian siap dicetak dengan cara dipadatkan.

Hasil dari briket kulit kacang ini bisa dijual dengan harga relatif murah seharga Rp 2.500 per kilogram. Kalau dihitung, satu kilogram briket kulit kacang tersebut berjumlah sekitar 45 buah. Selain harganya murah, tingkat kalori yang terkandung pada briket kacang tanah ini cukup tinggi. Disamping itu, briket kulit kacang tanah sangat ramah lingkungan karena saat dibakar tak mengeluarkan asap sedikitpun. 

Setelah penemuannya ini sukses, Edi berharap briket buatannya bisa dicontoh oleh para warga desa lainnya di seluruh Indonesia. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar